Sabtu, 01 Desember 2012

Ranah 3 Warna


 Oleh Ilham Dwi Hatmawan

IDENTITAS BUKU
1.         JUDUL BUKU        : RANAH  3 WARNA
2.         PENGARANG       : AHMAD FUADI
3.         PENERBIT           : PT. GRAMEDIA PUSTAKA UTAMA
4.         TAHUN TERBIT   : JANUARI  2011
5.         TEMPAT TERBIT  : JAKARTA
6.         SINOPSIS             :





Ranah 3 Warna
            Alif Fikri. Ia adalah lulusan dari  pondok pesantren ternama di Jawa Timur. Ia bercita-cita tinggi untuk melanjutkan cita-citanya menjadi orang sukses seberti Habibie. Ia berniat untuk melanjutkan kuliahnya di ITB. Tetapi ia bingung karena ia tidak memiliki ijazah SMA. Sehingga Ia didaftrakan oleh ayahnya yang sedang sakit untuk mengikuti ujian persamaan SMA. Ia hanya memiliki waktu 2 bulan untuk mempersiapkan segalanya, Ia terinspirasi oleh Tim Sepakbola Denmark, yang tidak diperhitungkan tetapi dapat membuktikan bahwa mereka layak.
            Berhari-hari menunggu, akhirnya ujianpun datang. Ia mengikuti ujian tersebut dengan percaya diri. Tetapi ia kecewa, karena hanya mendapatkan rata-rata nilai 6,5. Tetapi ia pantang menyerah, ia mengkuti UMPTN UNPAD yang biayanya lebih murah. Ia lolos dari seleksi UMPTN jurusan Hubungan Internasional.
            Beberapa hari sesudah pengumuman itu, Alif langsung berangkat ke Bandung tanpa ditemani ayahnya karena beliau sedang sakit. Sampai di Bandung ia memutuskan untuk tinggal di rumah kos Randai, teman sekampungnya yang bersekolah di ITB. Hari pertama masuk universitas, ia sudah mengikuti kegiatan ospek mahasiswa baru. Alif mulai berkenalan dengan mahasiswa baru, diantaranya Wira, Agam, dan Memet. Ada suatu kejadian yang membuat mahasiswa baru HI menjadi marah, karena tindakan semena-mena dari senior-seniornya. Tapi itu dapat diselesaikan baik-baik. Di sana, Ia berkenalan dengan Raisa, seorang yang cantik. Kebetulan Raisa tinggal di depan rumah kos Alif. Alif tertarik dengan Raisa karena kecantikan dan kelincahnnya.
            Disisi lain, Alif sudah lama mendapat kabar dari keluarganya di Minangkabau, Ibu Alif memberi telegram agar Alif dapat cepat pulang karena kondisi ayahnya memburuk. Setelah pulang, Alif langsung pergi ke rumah sakit untuk menjenguk ayahnya. Walaupun sempat membaik, ayah Alif harus meninggal dunia dan berpesan agar Alif dapat melindung keluarganya. Saat itu Alif bingung untuk melanjutkan kuliahnya atau tidak. Ia kebingngan untuk mendaptak uang untuk melanjutan kuliahnya dari mana. Tetapi ia mendapatkan jalan. Ia bertemu Bang Togar, seorang senior di kampusnya. Ia adalah pemimpin redaksi majalah Kutub. Alif akhirnya masuk ke redaksi majalah Kutub dan menghasilkan artikel bagus, hingga dimuat dalam majalah ternama yang ada di Bandung. Hasilnya dapat digunakan untuk memenuhi kebutuhan hidupnya di Bandung dan memberikan sedikit uangnya untuk Ibu dan orang yang membutuhkan.
            Tetapi, pada suatu hari, Alif dan Randai sempat mengalami perselisihan dan persahaban mereka sempat retak. Sehingga membuat Alif meninggalkan rumah kos Randai dan mencari rumah kos sendiri. Tetapi kehidupannya ini sedikit lebih baik karena ia menjadi penulis tetap di Koran Manggala dan Tabloid Hikmah. Untuk menggapai cita-citanya, Ia selalu mencari informasi beasiswa ke luar negeri.        
           
            Pada suatu hari Ia bertemu dengan seorang kakak kelas yang pernah mengikuti program pertukaran pelajar dan memberitahukan cara-caranya. Alif mengikuti seleksi tersebut dan meraih kesempat untuk mengikuti program pertukan pelajar ke negara Kanada, tepatnya di provinsi Quebec. Sebelumnya Ia harus mengikuti karantina dan mendapatkan persetujuan dari kampus, orang tua dan keterangan dokter. Saar karantina Ia berkenalan dengan teman-teman barunya. Terutama Rusdi Si Jago Pantun dan teman lain dari segala provinsi. Setelah melalui rangkaian kegiatan yang panjang, Ia dinyatak layak pergi ke Kanada. Teman-temannya mendukung dan memberi selamat kepada Alif.
            Sebelum Alif dan rombongan melanjutkan perjalanan ke Kanada, mereka terlebih dahulu mengunjungi situs-situs bersejarah di Mesir. Di sana ada Ia bertemu dengan kawannya di pondoknya dulu. Ada kejadian yang membuat perjalanan mereka sedikit terganggu dan harus ditunda selama 3 hari. Rusdi mengalami kecelakaan yang menyebabkan Rusdi haruis dirawat di rumah sakit di sana. Beberapa hari kemudian, mereka sampai di Montreal. Di sana mereka dipertemukan dengan homolouge mereka. Alif dipasangkan dengan Franc yang mahir berbicara Prancis. Selanjutnya mereka segera berangkat ke Quebec dan dipetemukan dengan orang tua angkat mereka dan mendapatkan bagian pekerjaan saat di sana. Alif dan Franc mendapat keluarga Lepine. Keseharian Alif diisi kegiatan untuk mengisi siaran di SRTV. Ia juga pernah secara langsung mewawancarai seorang warga suku Indian dan tokoh ternama yang kebetulan saat itu Quebec akan melakukan referendum. Pada tanggal 11 November, delegasi

0 comments:

Posting Komentar


Like .:OSA:.!!! Yoo :)