Oleh Ilham Dwi Hatmawan
A. IDENTITAS BUKU
1.
Judul
Buku : APAKAH SEBABNYA IKLIM DUNIA
GAWAT
2.
Pengarang : ENDANG SRI NURYANI, dkk.
3.
Penerbit : SARANA CIPTA ILMU
4.
Tahun
Terbit : 1993
5.
Jumlah
Halaman : 53
B.
ISI BUKU
Perubahan iklim dunia
sangat berpengaruh dengan efek rumah kaca. Rumah kaca sendiri adalah ruangan
tertutup yang seluruh bagian rumah tersebut adalah kaca kecuali rangka bangunan
tersebut. Tetapi, dalam kasus ini rumah kaca adalah segala hal yang menimbulkan
gas atau zat beracun yang dapat merusak lapisan ozon, akibtanya iklim dunia
mengalami perubahan yang tidak terkendali.
Atmosfir adalah lapisan
yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Di sini terdapat berbagai lapisan
yang digunkan untuk menyaring kotoran dan zat yang akan menembus ke bumi. Jika
atmosfir semakin menipis, hal ini juga akan sangat mempengaruhi perubahan suhu
di berbagai permukaan bumi.
Di sisi lain, efek
rumah kaca sejatinya timbul dari berbagai macam barang yang kita gunakan dalam
keseharian kita. Misalnya saja karbon dioksida, karbon monoksida, aerosol dan
gas semprot lainnya. Gas tersebut menumpuk dan menyerap lebih banyak panas
daripada gas alam lainnya.
Keseimbangan alam
tentunya sangat terganggu karena hal ini. Produksi CO2 terbukti
semakin hari semakin banyak. Hal ini dapat mengakibtkan kenaikan
suhu di permukaan bumi.
Tumbuhan hijau sebagai
penyerap karbon dioksida itu sendiri dibabat habis manusia. Secara tidak
langsung hal ini membuat CO2 semakin bertebaran di mana-mana. Tidak
sedikit bekas dari hutan tersebut dijadikan peternakan dan hal ini menimbulkan
gas metan yang berarti mendukung efek rumah kaca.
Cuaca yang dapat
berubah suwaktu-waktu dapat menimbulkan badai dan kerugian yang sangat besar
bagi manusia. Tidak heran banyak badai dan kekeringan melanda dunia akhir-akhir
ini. Selain itu ancaman El Nino juga semakin menakut-nakuti manusia jika
maslaah ini tidak terselesaikan sesegera mungkin.
Rentetan peristiwa
tersebut akan menimbulkan suhu bumi makin panas. Diperkirakan pada tahun 2030
suhu akan naik dari 2o sampai 4oC. Hal ini akan
menjadikan air dipermukaan laut akan naik dan banyak pulau kecil yang akan
tenggelam.
Ozon (O3)
adalah lapisan pelindung bumi dari sinar ultraviolet (UV). Ozon terlalu lemah
dan sangat mudah untuk berlubang. Untuk mengamati perkembangan ozon diluncurkan
satelit Nimbus. Tetapi hal ini kurang berhasil karena sinyal tersebut tidak
dapat dibaca jelas oleh komputer pengamat saat itu.
Jika ozon tersebut
benar-benar berlubang hal ini tentu sangat merugikan kita. Akibatnya timbul
penyakit kulit yang dapat menyerang manusia. Selain itu tumbuhan dan hewan juga
akan merasa terganggu. Pada tahun 1987 permukaan ozon turun 50 prosen dari
kondisi sebelumnya.
Kegiatan penerbangan
tidak kalah merusak lapisan ozon (O3). Kegiatan penerbangan pertama
yang membuat ahli berfikir adalah penerbangan supersonik. Hal ini dikhawatirkan
ozon akan rusak oleh gas-gas buang dari pesawat tersebut.
Pengaruh rumah kaca
lebih terasa di negara industri, karena di negara industri ini tidak sedikit kegitan industri yang
menghasilkan limbah dan pencemaran, baik tanah, air maupun udara. Tetapi jika
hal tersebut terjadi di negara miskin, akibatnya akan lebih berbahaya karena mereka
pasti kurang mempunyai sumber bantuan untuk mengurus kelompok penduduk dan
lingkungannya. Hal ini juga harus didukung dengan cara menekan pertumbuhan
penduduk di negaranya.
Seiring dengan
pengetahuan para produsen, mereka mulai mengurangi bahkan mengganti gas semprot
yang lebih ramah lingkungan. Untuk penggunaan bahan bakar, kita juga bisa
menggantinya dengan bahan bakar nuklir atau matahari yang hemat dan ramah
lingkungan. Selain itu kita bisa mulai mengurangi konsumsi daging yang secara
langsung akan mengurangi produksi gas metan dan kerusakan rumput.
Tetapi jika efek rumah
kaca tidak segera dibenahi, tentu saja bumi akan semakin tidak layak dihuni
makhluk hidup. Saat kongres di Montreal tahun 1987 telah disepakati untuk
mengurangi penggunaan gas semprot. Tetapi hal ini harus dilakukan bersama-sama
dengan negara lain sehingga efek rumah kaca sedikit demi sedikit dapat teratasi
dan kehidupan akan lebih baik.
Dunia internasional
juga menghimbau kepada negara nuklir untuk menghentikan percobaan mereka karena
dapat menimbulkan penyakit leukimia kepada anak-anak. Dengan mencintai dan
peduli lingkungan pasti bumi kita lebih baik dari saat ini dan kualitas hidup akan
membaik.
Selanjutnya kita harus
mengendalikan pertumbuhan penduduk yang sanagt pesat sembari memperbaiki
lingkungan hidup kita, sehingga generasi penerus kita dapat merasakan kekayaan
alam kita yang sanagt melimpah. Selain itu pihak swasta juga harus mempertimbangkan
masa depan, sehingga pembangunan akan menguntungkan berbagai pihak tanpa
merusak lingkungan kita tercinta.
1 comments:
Read this ; http://world-educate.blogspot.com/2012/10/indonesia-kita.html .. Thanks =D
Posting Komentar