Sabtu, 01 Desember 2012

Ringkasan Buku Apakah Sebabnya Iklim Dunia Gawat


 Oleh Ilham Dwi Hatmawan

       A.  IDENTITAS BUKU
1.    Judul Buku      : APAKAH SEBABNYA IKLIM DUNIA GAWAT
2.    Pengarang       : ENDANG SRI NURYANI, dkk.
3.    Penerbit           : SARANA CIPTA ILMU
4.    Tahun Terbit    : 1993
5.    Jumlah Halaman : 53 

       B.    ISI BUKU
Perubahan iklim dunia sangat berpengaruh dengan efek rumah kaca. Rumah kaca sendiri adalah ruangan tertutup yang seluruh bagian rumah tersebut adalah kaca kecuali rangka bangunan tersebut. Tetapi, dalam kasus ini rumah kaca adalah segala hal yang menimbulkan gas atau zat beracun yang dapat merusak lapisan ozon, akibtanya iklim dunia mengalami perubahan yang tidak terkendali.
Atmosfir adalah lapisan yang sangat mempengaruhi kehidupan manusia. Di sini terdapat berbagai lapisan yang digunkan untuk menyaring kotoran dan zat yang akan menembus ke bumi. Jika atmosfir semakin menipis, hal ini juga akan sangat mempengaruhi perubahan suhu di berbagai permukaan bumi.
Di sisi lain, efek rumah kaca sejatinya timbul dari berbagai macam barang yang kita gunakan dalam keseharian kita. Misalnya saja karbon dioksida, karbon monoksida, aerosol dan gas semprot lainnya. Gas tersebut menumpuk dan menyerap lebih banyak panas daripada gas alam lainnya.
Keseimbangan alam tentunya sangat terganggu karena hal ini. Produksi CO2 terbukti semakin hari semakin banyak. Hal ini dapat mengakibtkan kenaikan suhu di permukaan bumi.
Tumbuhan hijau sebagai penyerap karbon dioksida itu sendiri dibabat habis manusia. Secara tidak langsung hal ini membuat CO2 semakin bertebaran di mana-mana. Tidak sedikit bekas dari hutan tersebut dijadikan peternakan dan hal ini menimbulkan gas metan yang berarti mendukung efek rumah kaca.
Cuaca yang dapat berubah suwaktu-waktu dapat menimbulkan badai dan kerugian yang sangat besar bagi manusia. Tidak heran banyak badai dan kekeringan melanda dunia akhir-akhir ini. Selain itu ancaman El Nino juga semakin menakut-nakuti manusia jika maslaah ini tidak terselesaikan sesegera mungkin.
Rentetan peristiwa tersebut akan menimbulkan suhu bumi makin panas. Diperkirakan pada tahun 2030 suhu akan naik dari 2o sampai 4oC. Hal ini akan menjadikan air dipermukaan laut akan naik dan banyak pulau kecil yang akan tenggelam.
Ozon (O3) adalah lapisan pelindung bumi dari sinar ultraviolet (UV). Ozon terlalu lemah dan sangat mudah untuk berlubang. Untuk mengamati perkembangan ozon diluncurkan satelit Nimbus. Tetapi hal ini kurang berhasil karena sinyal tersebut tidak dapat dibaca jelas oleh komputer pengamat saat itu.
Jika ozon tersebut benar-benar berlubang hal ini tentu sangat merugikan kita. Akibatnya timbul penyakit kulit yang dapat menyerang manusia. Selain itu tumbuhan dan hewan juga akan merasa terganggu. Pada tahun 1987 permukaan ozon turun 50 prosen dari kondisi sebelumnya.
Kegiatan penerbangan tidak kalah merusak lapisan ozon (O3). Kegiatan penerbangan pertama yang membuat ahli berfikir adalah penerbangan supersonik. Hal ini dikhawatirkan ozon akan rusak oleh gas-gas buang dari pesawat tersebut.
Pengaruh rumah kaca lebih terasa di negara industri, karena di negara industri ini  tidak sedikit kegitan industri yang menghasilkan limbah dan pencemaran, baik tanah, air maupun udara. Tetapi jika hal tersebut terjadi di negara miskin, akibatnya akan lebih berbahaya karena mereka pasti kurang mempunyai sumber bantuan untuk mengurus kelompok penduduk dan lingkungannya. Hal ini juga harus didukung dengan cara menekan pertumbuhan penduduk di negaranya.
Seiring dengan pengetahuan para produsen, mereka mulai mengurangi bahkan mengganti gas semprot yang lebih ramah lingkungan. Untuk penggunaan bahan bakar, kita juga bisa menggantinya dengan bahan bakar nuklir atau matahari yang hemat dan ramah lingkungan. Selain itu kita bisa mulai mengurangi konsumsi daging yang secara langsung akan mengurangi produksi gas metan dan kerusakan rumput.
Tetapi jika efek rumah kaca tidak segera dibenahi, tentu saja bumi akan semakin tidak layak dihuni makhluk hidup. Saat kongres di Montreal tahun 1987 telah disepakati untuk mengurangi penggunaan gas semprot. Tetapi hal ini harus dilakukan bersama-sama dengan negara lain sehingga efek rumah kaca sedikit demi sedikit dapat teratasi dan kehidupan akan lebih baik.
Dunia internasional juga menghimbau kepada negara nuklir untuk menghentikan percobaan mereka karena dapat menimbulkan penyakit leukimia kepada anak-anak. Dengan mencintai dan peduli lingkungan pasti bumi kita lebih baik dari saat ini dan kualitas hidup akan membaik.
Selanjutnya kita harus mengendalikan pertumbuhan penduduk yang sanagt pesat sembari memperbaiki lingkungan hidup kita, sehingga generasi penerus kita dapat merasakan kekayaan alam kita yang sanagt melimpah. Selain itu pihak swasta juga harus mempertimbangkan masa depan, sehingga pembangunan akan menguntungkan berbagai pihak tanpa merusak lingkungan kita tercinta.

1 comments:

idhatmawan mengatakan...

Read this ; http://world-educate.blogspot.com/2012/10/indonesia-kita.html .. Thanks =D

Posting Komentar


Like .:OSA:.!!! Yoo :)