Nama
: Ilham Dwi Hatmawan
NIS : 1011111365
Kelas
: VII H
IDENTITAS BUKU Gambar Ini Bukan Cover Asli
2. Pengarang : HANUM SAFNAS
3. Penerbit : TIFA Publishing House
4. Tahun Terbit : 2008
5. Tempat Terbit : Jakarta
6. Sinopsis
:
Sebuah
Episode
Ada seorang anak dari keluarga ekonomi rendah, ayahnya hanya pegawai
negeri dan ibunya seorang ibu rumah tangga, namanya Yon. Ia memiliki
teman-teman yang kaya, mereka adalah Ivan, Roy, Noni, Lola dan Tesa. Orang tua
mereka sangat sayang kepada mereka, akan tetapi orang tua Yon berbeda, mereka dianggap membanding-bandingkan Yon dengan kakak dan adiknya yang pintar.
Sebenarnya orang tua Yon hanya ingin Yon menjadi orang yang sukses.
Yon sebenarnya ingin menyampaikan kepada bapaknya bahwa ia ingin setelah tamat
SMU nanti, ia dapat melanjutkan kuliah di jurusan teknik, tetapi ia takut
menyampaikannya secara langsung kepada ayahnya, ia berniat akan menyampaikan
hal tersebut pada saat yang tepat.
Suatu saat, Yon bertemu dengan Jim. Ia menawarkan tumpangan kepada Yon. Saat
perjalanan Jim menawarkan pekerjaan. Jim adalah temannya sewaktu SLTP. Orang
tuanya cerai, sehingga hal ini yang membuat kehidupannya kacau. Di sekolah ia
menjumpai temannya yang bernama Bram terlambat sekolah. Ternyata, Bram
terlambat sekolah karena ia merawat ibunya yang sedang sakit dan bekerja untuk
dapat membeli obat. Sepulang sekolah setelah rapat mengenai masalah Bram
selesai, ia diajak Ivan ke rumahnya, di sana ia juga ditawari pekerjaan membuat
dekorasi. Setelah selesai, ia pulang. Sampai di rumah ia hanya sedikit
mengobrol dengan ibunya tentang maslah yang dialaminya.
Pada keesokan harinya, setelah pulang sekolah Yon bertemu dengan Jim. Mereka
akan pergi makan siang bersama di sebuah rumah makan. Selesai makan, Jim
melanjutkan tawarannya kepada Yon untuk bekerja sebagai sopir. Rencananya dua
hari kemudian Yon akan membuat SIM. Hari itu ia pulang malam. Sampai di rumah
ayahnya hanya berkata sebuah kalimat yang sedikit menyakitkan hati Yon dan
membuat hatinya bergetar. Saat akan tidur, ayah dan ibu Yon sedikit bertengkar,
ibu Yon meminta agar ayah Yon tidak membandingkan Yon dengan
saudara-saudaranya.
Setelah pulang sekolah, Yon lalu menjlankan pekerjaan pertamanya. Saat itu ia
lalu pergi ke rumah Jim. Sampoai di sana ia melihat rumah yang mewah
dikelilingi tembok tinggi. Yon lalu diperkenalkan tentang pekerjaan yang akan
dijalaninya. Jim mengaku bahwa beberapa barang yang dijual adalah barang
selundupan. Ia lalu pergi ke salah satu pelanggan Jim, namanya Mery.
Setelah pekerjaan hari pertamanya usai, ia pulang ke rumah
Jim. Ia lalu ditawari makan ke sebuah restoran. Ternyata dia diajak ke tempat
hiburan. Sampai larut malam ia baru pulang. Sampai di rumah, Yon dan ayahnya
bertengkar. Mereka bertengkar karena Yon telah berani membantah perkataan
ayahnya.
Setelah kejadian itu, Yon meminta izin kepada ibunya bahwa ia ingin belajar
mandiri dan akan mencari tempat kos. Pekerjaanya bersama Jim termasuk bagus,
gaji yang diterimapun lumayan banyak, karena itu, ia mengadakan sebuah pesta
yang ia sebut pesta balas dendam. Ia mengajak teman-temannya untuk makan
bersama. Di sela makan, mereka membicarakan tentang kelanjutan studi mereka.
Mereka juga membicarakan tentang Bram yang terlihat berbeda. Teman Yon juga
mengatakan bahwa Bram telah mau untuk sekolah kembali, karena keadaan ibunya
yang mulai pulih. Pesta tersebut selesai cukup malam. Akhirnya, untuk malam itu
Yon tidur di rumah Ivan.
Beberapa hari kemudian, Bram kembali bersekolah. Ia terlihat ceria. Ibunya
telah sembuh dan ia dapat membayar uang sekolah. Di sisi lain, bisnis Jim
sangat berkembang. Pada malam minggu, Jim mengajak Yon ke sebuah bioskop.
Ternyata di sana ia melihat seseorang yang mirip dengan ayahnya. Ketika ia
sedang menonton film, ia mendengar suara ayahnya sedang mengobrol. Ia semakin
yakin bahwa ayahnya bekerja di bioskop tersebut. Pulangnya, ia sangat merasa
pusing.
Paginya, ia bangun terlambat. Ia lalu pergi ke sekolah untuk
melihat Farid, adiknya. Ia juga memberi Farid uang. Ia menanyakan keadaan
ayahnya untuk meyakinkan bahwa ayahnya bekerja di bioskop.
Setelah beberapa hari Jim sangat sulit dihubungi. Sepulang
sekolah, Jim ternyata sudah di kamar Yon, ia terlihat seperti orang yang
kecelakaan. Ketika ditanya apa yang telah terjadi, Jim hanya menjawab bahwa ia
mengalami kecelakaan dan mobilnya masuk jurang. Karena terlihat seperti itu,
Jim akan tidur di kamar kos milik Yon.
Keesokan harinya, Jim ternyata telah pergi. Yon lalu membeli
koran untuk melihat ada berita tentang Jim atau tidak. Ternyata koran tersebut
memberitakan bahwa seorang gembong perampok mengalami kecelakaan dan melarikan
diri. Ketika itu dia sadar bahwa ia telah bekerja dengan seorang perampok.
Karena takut, tanpa pikir panjang ia lalu pulang ke rumahnya. Ia bertemu dengan
ibunya. Setelah sedikit mengobrol, ibunya menceritakan tentang dompet yang
ditemukan ayahnya di bioskop. Ia berpikir dan merasa yakin bahwa seseorang yang
ia lihat di bioskop adalah benar ayahnya. Saat itu ia ingin meminta maaf kepada
ayahnya karena telah salah menilainya. Ia lalu sedikit menjelaskan kepada
ibunya tentang dompet tersebut. Beberapa hari kemudian, sebuah surat kabar
memberitakan sebuah kabar yang mengejutkan. Berita tersebut memberitakan bahwa
seorang gembong perampok meninggal setelah bunuh diri.
Jadi, sebagai seorang anak kita harus bisa mengontrol diri
kita agar tidak emosional serta menyadari bahwa segala kasih sayang yang
diberikan orang tua kita adalah demi kebaikan kita agar menjadi orang yang
sukses di masa depan. Kemiskinan juga jangan membuat kita putus asa. Serta
sebagai manusia, kita harus saling tolong-menolong dalam kehidupan bersama.
Source : Data Pribadi
0 comments:
Posting Komentar